Kakak Reka
Ada selembar kisah, bagaimana sorot mata ini menangkap sosok indah.
Perempuan yang aku kenal dari media maya, dan aku lebih suka memanggilnya kakaka Reka.
Tak hanya terpisah antara signal dan kuota, bahkan ia berada di luar pulau Jawa.
Manis senyumnya selembut gaun yang ia jaga dengan kelembutan, perangainya begitu ceria dan menyenangkan.
Sempat aku bertanya, apakah seperti ini memiliki seorang kakak dengan satu frekuensi yang sama?
Kami terpisah antara jarak dan waktu, namun akan ada temu dalam sebaris rindu.
Hari ini kakak Reka bertambah usia, satu angka lebih dewasa dari sebelumnya.
Bertemu dalam lingkungan maya yang hangat dan begitu luar biasa, bait do'a terselip untuk kakak Reka yang jauh disana.
Kakak Reka menjadi salah satu kakak bidan yang ikut berjuang pada garda terdepan, tidak hanya kesehatan, ia coba sisipkan kebahagiaan.
Syurga yang selalu ia rindukan, membawaku meminta pada Tuhan.
Ada do'a serta harapan terindah yang selalu aku Aminkan, agar selalu sukses, sehat, dan bahagia di masa depan.
Terimakasih kakak Reka, sudah menjadi kakak maya ku yang berbeda.
Berbeda yang benar-benar berbeda, semoga salah satu pintaku untuk memelukmu nampak nyata secepatnya.
Tertanda,
-penaberjalan-
Comments
Post a Comment