Hey, you...

Kepada kamu...

yang membuat aku memilih untuk tetap sendiri,
yang membuat aku belajar menerima semua yang telah terjadi,
yang menjadi alasan bahwa indah tak harus memaksakan kehendak Bumi.

Kepada kamu... 

yang mengirimkan pesan singkat tanpa peduli bagaimana isi hati kala membaca pesanmu ini,
yang selalu membalas 'tiati' perihal pergiku yang lekas kembali.

Kepada kamu... 

yang selalu membuat pusing kepala ini,
yang menjadikan alasan gemuruh ini datang dan pergi,
bahkan perihal senyumku yang selalu merekah tertahan karena circle kita yang terlalu nyata.

Kepada kamu... 

yang selalu menghangatkan dingin rumit dalam segala emosi, 
yang menjadi teduh dalam derasnya hujan menggelinding di pipi,
yang mengukir segala kisah manis dan pahit kasih duniawi.

Kepada kamu... 

yang tiba-tiba membuat aku gemas pada diri sendiri,
yang entah bagaimana tak membuat habis makna kata 'entahlah' jadi serumit ini.

Kepada kamu, wahai salah satu manusia bumi.

Tertanda, 
-penaberjalan-



Note :
-Terimakasih atas segala kisah kasih dalam goresan pena tangan-tangan manusia berhati baik dengan segala lembut tulus jiwanya.
-Terimakasih sudah menyuarakan segala hal rumit di kepala dengan tulus adanya.
-Terimakasih sekali lagi, untuk semua kawan pena

Comments

Popular posts from this blog

Hello, Aku.

Alpaca dan Bianglala

Awan, dengan segala keteduhannya~