Selamat Jalan Nina 🌻
Malam ini aku ingin bercerita, perihal gadis remaja dengan tawa khas tak terlupa.
Pipi tembam, mata sipit, hidung mancung, serta kulitnya yang putih bersih.
Gadis remaja yang belum genap 1 tahun aku temui ini sudah kembali, berpeluk dalam dekap kasih sang Illahi.
Kamis, 22 Juli 2021.
Kabar duka membahana mengubah suasana, moodku yang memang sedikit goyah akhirnya pecah seketika.
Jujur aku bingung ingin berkisah dari mana, karena aku juga tak mengerti mengapa secepat ini dia meninggal dunia.
Nina...
Maafkan aku yaa, belum sampai bertemu untuk yang ke 3 kalinya.
Belum sempat pergi ke tempat yang kau mau, dimanapun itu.
Belum bisa mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir mu kini.
Nina anak baik..
Jiwa ragamu boleh pergi, namun izinkan semangat mu tetap memancar untuk kami.
Keceriaanmu tetap menjadi awal langkah kami untuk menjadi pribadi yang utuh dan tangguh.
Gema tawamu menjadi kobar bahagia bahwa semua akan indah dalam garis Tuhan yang tak pernah bisa kita kendalikan sendiri.
Nina anak cantik..
Bahagia Selalu ya sayang, maaf paket yang harusnya tadi siang aku kirim ke rumah mendadak terkoyak karena emosiku sendiri.
Aku yakin kita akan berjumpa nanti, pada hari dimana Syurga terindahNya yang menjadi titik kumpul untuk orang-orang baik seperti mu.
Maaf jika aku punya salah dan benar-benar belum bisa menepati janji padamu ya dek, semoga secepatnya aku bisa bersimpuh dengan fatihah terindah menghadap pusaran mu ya dek.
Semoga air mata kami tidak mempersulit perjalananmu menuju Syurga terindahNya, dan baikmu senantiasa menjadi penerang dalam segala gulita.
Sayang Nina tak terhitung jumlahnya🦋
Mbak Qo'im, yang akan selalu merindukanmu 🌻
Comments
Post a Comment